tag:blogger.com,1999:blog-50140883169136468082024-02-20T23:31:16.324-08:00MAHABBATURRASUL ON LINEForum Majelis Pencinta Rasulullah Muhammad SAWAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14704095815612821392noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-5014088316913646808.post-23033470665810484422013-02-20T09:28:00.001-08:002013-02-20T09:28:39.465-08:00<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCFXiY0bwNeqo0tZH5Lbzv3ixRKYguWc1npVpr3tUJXzqLQDoAx9CVtbwlhvIwVaH2NEkWeJzAw46yyaTNlpt-qsneu_Y0HBYyOc63_-pd7MWTwQ_nZ-9a6vxk2BSffzNb5Wri3whXExIT/s1600/Logo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCFXiY0bwNeqo0tZH5Lbzv3ixRKYguWc1npVpr3tUJXzqLQDoAx9CVtbwlhvIwVaH2NEkWeJzAw46yyaTNlpt-qsneu_Y0HBYyOc63_-pd7MWTwQ_nZ-9a6vxk2BSffzNb5Wri3whXExIT/s1600/Logo.jpg" /></a></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14704095815612821392noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5014088316913646808.post-61389992331596135762013-02-15T07:20:00.001-08:002013-02-15T07:20:38.820-08:00Betapa Agungnya pribadi Nabi kita......subhanallah,ya kata itulah yang pertama kali terucap ketika merasakan
indah mengagungkan Rasul insan sempurna. bagaimana tidak, kajian ilmu
yang saya dapatkan begitu dalam. 2 mubaligh yang dihadirkan memberikan
kajian dengan lugas dan sarat akan makna.<br />
<br />
ditengah kontroversi tentang perayaan maulid nabi besar Muhammad
SAW,beliau-beliau ini dengan bijak menyatakan pandangan-pandangannya
berdasar pada ilmu yang mereka miliki. inilah yang membuat saya terkesan<br />
1. " Allah dan Para Malaikatpun bershalawat kepada baginda Nabi
Muhammad,wahai orang-orang yang beriman bershalawat salamlah kepadanya"<br />
LUAR BIASA sangat sangat berkesan ayat tersebut menandakan bagaimana
Agungnya pribadi nabi kita Muhammad SAW, sampai-sampai para malaikatpun
bahkan Sang Khalik penguasa jagat raya ini bershalawat kepada Muhammad
SAW.<br />
2. Nabi Muhammad SAW kedudukannya begitu tinggi sampai-sampai di
sebutkan bahwa Nabi Khidir AS meminta untuk dijadikan umat nabi Muhammad
SAW. dan dikatakan diantara para Nabi dan Rasul beliau ini menempati
kedudukanNya tersendiri. bagaimana tidak dalam berbagai referensi di
sebutkan bahwa suatu saat nanti ketika manusia sluruhnya dikumpulkan di
padang mahsyar dan menghadapi hari penghisaban Baginda Nabi Muhammad
SAW-lah yang akan memberikan safaat, di sebutkan pula dalam sebuah
riwayat bahwa ketika manusia dari zaman nabi Adam As hingga nanti kelak
kiamat berkumpul dihadapan Rabb yang ESA,semua manusia,malaikat, dan
semua makhluk allah bersujud dihadapanNya hanya ada 1 orang yang berdiri
dan berbincang dengan Allah dan menerima perintah untuk mengatur
segalanya,semua makhluk allah yakni baginda Nabi Muhammad SAW.<br />
3. Nabi Muhammad disebutkan oleh KH Muhyidin dalam ceramahnya sebagai
insanul anwar ( manusia cahaya, terjemahan bebas-red ) maknanya adalah
bahwa nabi Muhammad SAW adalah pembawa cahaya dalam kehidupan,pribadinya
adalah cahaya,yang menerangi jagat raya,alam fikiran manusia,beliau
adalah syariat dari cahaya yang hakiki yakni Allah.<br />
bagaimana tidak,beliaulah yang menjadi jalan kita menuju Allah, menuju
keselamatan, beliaulah insan pilihan yang terdapat pada dirinya suri
tauladan yang baik.<br />
<br />
Allahuma sholi wassalim wabarik A'la Sayidina wanibiyika, wa habbika Muhammad SAW<br />
<br />
Begitu banyak keagungan Sang juru selamat<br />
hingga tak ada kata untuk disandingkan dengan pribadinya<br />
dialah sang penyabar<br />
dengan kasihnyalah ia membawa kita pada keselamatan<br />
membawa kita pada kesempurnaan hidup<br />
Ya karim ya aziz Ya Jabbar<br />
Muhammad SAW rasulku,rasul kita semua<br />
ia yang rela mati untuk menegakan Kalimatullah<br />
mengibarkan panji-panji islam<br />
segala rahmat untuknya<br />
<br />
duhai pribadi yang agung<br />
yang tengah menanti kami di Kautsar bukalah kedua tanganmu untuk kami<br />
jadikanlah kami umatmu<br />
wahai kekasih allah<br />
tak ada yang akan memberi safaat selainmu wahai baginda yang mulia<br />
<br />
kasihmu memancar menyinari dunia ini<br />
membawakan pelita untuk kami umatmu<br />
<br />
wahai pribadi yang suci dan disucikan<br />
engkaulah insan pilihan tuhan<br />
yang menjadi sebab diciptakannya langit,bumi dan seluruh isinya<br />
wahai nuril anwar<br />
yang tercipta dari cahaya<br />
sikapmu yang agung yang membawa kemulian bagi siapapun<br />
pembawa rahmat bagi alam semesta<br />
puja dan puji terhatur untukmu sang kekasih<br />
<br />
Wahai Insan Yang sempurna<br />
Engkau yang tak terlena dengan dunia<br />
Engkau yang menyimpan batu di perutmu untuk menahan lapar<br />
kami mengimamimu sebagai rasul-Nya pembawa keberkahan bagi seluruh alamAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14704095815612821392noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5014088316913646808.post-77025718116893210482013-02-15T07:16:00.002-08:002013-02-15T07:16:58.801-08:00Terjemahan Maulid Al-barzanji<h3 class="post-title entry-title">
<br />
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi</div>
<div style="text-align: justify;">
Maha Penyayang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Aku mulai membacakan dengan nama Dzat Yang</div>
<div style="text-align: justify;">
Mahatinggi. Dengan memohon limpahan keberkahan</div>
<div style="text-align: justify;">
atas apa yang Allah berikan dan karuniakan kepadanya</div>
<div style="text-align: justify;">
(Nabi Muhammad SAW). Aku memuji dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
pujian yang sumbernya selalu membuatku menikmati.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan mengendarai rasa syukur yang</div>
<div style="text-align: justify;">
indah. Aku pohonkan shalawat dan salam (rahmat</div>
<div style="text-align: justify;">
dan kesejahteraan) atas cahaya yang disifati dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
kedahuluan (atas makhluk lain) dan keawalan (atas</div>
<div style="text-align: justify;">
seluruh makhluk). Yang berpindah-pindah pada</div>
<div style="text-align: justify;">
orang-orang yang mulia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Aku memohon kepada Allah karunia keridhaan</div>
<div style="text-align: justify;">
yang khusus bagi keluarga beliau yang suci. Dan</div>
<div style="text-align: justify;">
umumnya bagi para sahabat, para pengikut, dan</div>
<div style="text-align: justify;">
orang yang dicintainya. Dan aku meminta tolong</div>
<div style="text-align: justify;">
kepada-Nya agar mendapat petunjuk untuk menempuh</div>
<div style="text-align: justify;">
jalan yang jelas dan terang. Dan terpelihara</div>
<div style="text-align: justify;">
dari kesesatan di tempat-tempat dan jalan-jalan</div>
<div style="text-align: justify;">
kesalahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Aku sebar luaskan kain yang baik lagi indah</div>
<div style="text-align: justify;">
tentang kisah kelahiran Nabi SAW. Dengan merangkai</div>
<div style="text-align: justify;">
puisi mengenai keturunan yang mulia sebagai</div>
<div style="text-align: justify;">
kalung yang membuat telinga terhias dengannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan aku minta tolong dengan daya Allah Ta‘ala dan</div>
<div style="text-align: justify;">
kekuatan-Nya yang kuat. Karena, sesungguhnya tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu aku berkata: Dia adalah junjungan</div>
<div style="text-align: justify;">
kita, Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdil</div>
<div style="text-align: justify;">
Muththalib. Namanya (nama Abdul Muthalib) adalah</div>
<div style="text-align: justify;">
Syaibatul Hamdi, dan perilaku-perilakunya yang</div>
<div style="text-align: justify;">
luhur itu terpuji. Ia putra Hasyim, yang nama sebenarnya</div>
<div style="text-align: justify;">
‘Amr, putra Abdi Manaf, yang nama sebenar-</div>
<div style="text-align: justify;">
nya Mughirah, yang keluhuran itu dicitrakan kepadanya</div>
<div style="text-align: justify;">
karena kemuliaan nasabnya. Ia putra Qushay,</div>
<div style="text-align: justify;">
yang nama sebenarnya Mujammi’. Disebut Qushaiy</div>
<div style="text-align: justify;">
karena jauhnya (ia pergi) ke negeri Qudha‘ah yang</div>
<div style="text-align: justify;">
jauh. Sampai Allah Ta‘ala mengembalikannya ke</div>
<div style="text-align: justify;">
tanah haram (suci) dan terhormat, lalu Dia memeliharanya</div>
<div style="text-align: justify;">
dengan suatu pemeliharaan yang sesungguhnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia putra Kilab, nama sebenarnya Hakim, putra</div>
<div style="text-align: justify;">
Murrah, putra Ka‘ab, putra Luayy, putra Fihr, yang</div>
<div style="text-align: justify;">
nama sebenarnya Quraisy. Dan kepadanya dinasabkan</div>
<div style="text-align: justify;">
semua suku Quraisy. Orang yang di atasnya</div>
<div style="text-align: justify;">
adalah dari Kabilah Kinanah, sebagaimana pendapat</div>
<div style="text-align: justify;">
banyak orang. Ia (Fihr) adalah putra Malik, putra</div>
<div style="text-align: justify;">
Nadhr, putra Kinanah, putra Khuzaimah, putra Mudrikah,</div>
<div style="text-align: justify;">
putra Ilyas. Dan Ilyas ini adalah orang pertama</div>
<div style="text-align: justify;">
yang mengorbankan unta ke tanah haram (Baitul</div>
<div style="text-align: justify;">
Haram). Dan di tulang punggungnya, terdengar Nabi</div>
<div style="text-align: justify;">
SAW menyebut dan memenuhi panggilan Allah</div>
<div style="text-align: justify;">
Ta‘ala. Ia (Ilyas) adalah putra Mudhar bin Nizar bin</div>
<div style="text-align: justify;">
Ma‘ad bin Adnan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Inilah kalung yang butiran-butiran mutiaranya</div>
<div style="text-align: justify;">
terangkai oleh sunnah yang tinggi. Untuk menyebutkan</div>
<div style="text-align: justify;">
orang-orang di atasnya (di atas Adnan) sampai</div>
<div style="text-align: justify;">
kepada Al-Khalil, Nabi Ibrahim, Syari‘ (yakni</div>
<div style="text-align: justify;">
Nabi) menahan dan enggan menyebutnya. Dan tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
diragukan lagi, menurut orang-orang yang memiliki</div>
<div style="text-align: justify;">
ilmu nasab, nasab Adnan sampai kepada Dzabih</div>
<div style="text-align: justify;">
(orang yang akan disembelih), yakni Ismail.</div>
<div style="text-align: justify;">
Alangkah agungnya nasab itu dari untaian permata</div>
<div style="text-align: justify;">
yang bintangnya gemerlapan. Bagaimana tidak,</div>
<div style="text-align: justify;">
sedangkan tuan yang paling mulia (Nabi Muhammad</div>
<div style="text-align: justify;">
SAW) adalah pusatnya yang terpilih. Itulah nasab yang</div>
<div style="text-align: justify;">
diyakini ketinggiannya karena kebersihannya. Bintang</div>
<div style="text-align: justify;">
Jauza‘ (Aries) telah merangkai bintang-bintangnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Alangkah indahnya untaian kesempurnaan dan ke-</div>
<div style="text-align: justify;">
megahan, sedangkan engkau padanya merupakan</div>
<div style="text-align: justify;">
permata tunggal yang terpelihara.</div>
<div style="text-align: justify;">
Alangkah mulianya keturunan yang disucikan</div>
<div style="text-align: justify;">
oleh Allah Ta‘ala dari perzinaan Jahiliyyah. Zain Al-</div>
<div style="text-align: justify;">
Iraqi menuturkan dan meriwayatkannya di dalam</div>
<div style="text-align: justify;">
karangannya yang bagus. Tuhan memelihara nenek</div>
<div style="text-align: justify;">
moyangnya yang mulia (dari perbuatan nista) karena</div>
<div style="text-align: justify;">
memuliakan Muhammad, yaitu untuk menjaga</div>
<div style="text-align: justify;">
namanya. Mereka meninggalkan perzinaan, maka</div>
<div style="text-align: justify;">
cacat perzinaan itu tidak menimpa mereka, dari</div>
<div style="text-align: justify;">
Adam sampai ayah-ibu beliau. Mereka adalah para</div>
<div style="text-align: justify;">
pemimpin yang cahaya kenabian berjalan di garisgaris</div>
<div style="text-align: justify;">
dahi mereka yang cemerlang. Dan jelaslah</div>
<div style="text-align: justify;">
cahayanya (Nabi Muhammad) di dahi datuknya,</div>
<div style="text-align: justify;">
Abdul Muththalib, dan anaknya, Abdullah.</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika Allah Ta‘ala menghendaki untuk menampakkan</div>
<div style="text-align: justify;">
hakikatnya yang terpuji, dan memunculkannya</div>
<div style="text-align: justify;">
sebagai jasmani dan ruhani dalam bentuk dan</div>
<div style="text-align: justify;">
pengertiannya, Dia memindahkannya ke tempat menetapnya</div>
<div style="text-align: justify;">
di kandungan Aminah Az-Zuhriyyah, dan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dzat Yang Mahadekat dan Maha Memperkenankan,</div>
<div style="text-align: justify;">
mengkhususkannya (Aminah) menjadi ibu makhluk</div>
<div style="text-align: justify;">
pilihan-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Diserukan di langit dan di bumi bahwa ia (Aminah)</div>
<div style="text-align: justify;">
mengandungnya. Dan berembuslah angin sepoisepoi</div>
<div style="text-align: justify;">
basah di pagi hari. Setelah lama gersang, bumi</div>
<div style="text-align: justify;">
dipakaikan sutra tebal dari tumbuh-tumbuhan. Buahbuah</div>
<div style="text-align: justify;">
menjadi masak, dan pohon-pohon mendekati</div>
<div style="text-align: justify;">
orang yang akan memetiknya. Setiap binatang suku</div>
<div style="text-align: justify;">
Quraisy mengucapkan dengan bahasa Arab yang</div>
<div style="text-align: justify;">
fasih bahwa beliau sedang dikandung. Singgasanasinggasana</div>
<div style="text-align: justify;">
raja dan berhala menjadi tersungkur</div>
<div style="text-align: justify;">
pada muka dan mulutnya. Binatang-binatang liar</div>
<div style="text-align: justify;">
bumi Timur dan Barat serta binatang laut saling bertemu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seluruh alam merasakan kesenangan</div>
<div style="text-align: justify;">
Jin memberitakan dekatnya masanya (masa kelahiran</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau), sedangkan juru tenung menjadi binasa</div>
<div style="text-align: justify;">
dan para pendeta menjadi takut. Setiap orang</div>
<div style="text-align: justify;">
pandai dan waspada, membicarakan beritanya dan</div>
<div style="text-align: justify;">
himpunan kebaikannya yang membingungkan (alam).</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibunya di dalam tidur (mimpi) didatangi dan dikatakan</div>
<div style="text-align: justify;">
kepadanya, “Sesungguhnya kamu mengandung</div>
<div style="text-align: justify;">
pemimpin seluruh alam dan sebaik-baik manusia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apabila kamu melahirkannya, namailah ia Muhammad</div>
<div style="text-align: justify;">
(artinya orang yang terpuji), karena ia akan dipuji.”</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika genap beliau dikandung dua bulan menurut</div>
<div style="text-align: justify;">
pendapat yang diriwayatkan dan termasyhur,</div>
<div style="text-align: justify;">
ayahnya, Abdullah, wafat di Madinah Al-Munawwarah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia ketika itu telah singgah pada pamanpamannya</div>
<div style="text-align: justify;">
dari Bani ‘Adiy yang termasuk kelompok</div>
<div style="text-align: justify;">
Najjar. Ia tinggal di tempat mereka selama satu bulan</div>
<div style="text-align: justify;">
karena sakit parah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika genap beliau dikandung sembilan bulan</div>
<div style="text-align: justify;">
Qamariyah menurut pendapat yang kuat, datanglah</div>
<div style="text-align: justify;">
masa hilangnya haus. Pada malam kelahirannya,</div>
<div style="text-align: justify;">
Asiyah dan Maryam datang kepada ibunya bersama</div>
<div style="text-align: justify;">
sekelompok perempuan dari Hadhiratul Qudsiyyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu Aminah merasakan sakitnya orang yang mau</div>
<div style="text-align: justify;">
melahirkan, kemudian ia melahirkan beliau dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
cahayanya yang cemerlang. Wajahmu bagaikan</div>
<div style="text-align: justify;">
matahari yang menyinari, yang karenanya malam</div>
<div style="text-align: justify;">
menjadi terang benderang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Malam kelahiran beliau membawa kegembiraan</div>
<div style="text-align: justify;">
dan kemegahan bagi agama, tetapi dalam pandangan</div>
<div style="text-align: justify;">
orang-orang kafir tidak disukai dan merupakan wabah</div>
<div style="text-align: justify;">
atas mereka. Yaitu, saat putri Wahab memperoleh kemegahan</div>
<div style="text-align: justify;">
dengan melahirkannya yang tidak diperoleh</div>
<div style="text-align: justify;">
wanita-wanita lain. Aminah membawa kepada kaumnya,</div>
<div style="text-align: justify;">
orang yang lebih utama daripada yang dikandung sebelumnya</div>
<div style="text-align: justify;">
oleh Maryam yang perawan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terus-menerus kabar gembira memberitakan</div>
<div style="text-align: justify;">
bahwa insan pilihan telah dilahirkan dan benarlah</div>
<div style="text-align: justify;">
kegembiraan itu. Demikianlah, para imam yang</div>
<div style="text-align: justify;">
memiliki riwayat dan pemikiran, memandang baik</div>
<div style="text-align: justify;">
untuk berdiri ketika menyebutkan kelahirannya yang</div>
<div style="text-align: justify;">
mulia. Maka kebaikanlah yang didapatkan orang</div>
<div style="text-align: justify;">
yang penghormatannya terhadap Nabi SAW sampai</div>
<div style="text-align: justify;">
ke puncak harapan dan tujuan.</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau lahir dengan meletakkan kedua tangannya</div>
<div style="text-align: justify;">
di atas tanah dengan mengangkat kepalanya ke</div>
<div style="text-align: justify;">
langit yang tinggi. Dengan mengangkatnya itu beliau</div>
<div style="text-align: justify;">
mengisyaratkan kepemimpinannya (atas makhluk)</div>
<div style="text-align: justify;">
dan ketinggian (akhlaq)-nya. Beliau juga mengisyaratkan</div>
<div style="text-align: justify;">
ketinggian derajatnya atas seluruh</div>
<div style="text-align: justify;">
manusia. Dan sesungguhnya beliau adalah orang</div>
<div style="text-align: justify;">
yang dicintai dan baik naluri dan perangainya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibunya memanggil Abdul Muththalib yang ketika</div>
<div style="text-align: justify;">
itu sedang thawaf pada bangunan itu (Ka‘bah). Lalu</div>
<div style="text-align: justify;">
ia datang segera dan memandangnya, dan ia</div>
<div style="text-align: justify;">
memperoleh kegembiraan yang dicita-citakannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Abdul Muththalib lalu memasukkannya ke Ka‘bah</div>
<div style="text-align: justify;">
yang cemerlang dan mulai berdoa dengan niat yang</div>
<div style="text-align: justify;">
tulus (ikhlas). Ia bersyukur kepada Allah Ta‘ala atas</div>
<div style="text-align: justify;">
apa yang telah dianugerahkan dan diberikan kepadanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau dilahirkan dalam keadaan bersih, telah</div>
<div style="text-align: justify;">
dikhitan, dan dipotong pusatnya dengan tangan</div>
<div style="text-align: justify;">
(kekuasaan) Tuhannya. Harum, berminyak rambut,</div>
<div style="text-align: justify;">
dan sepasang matanya telah bercelak dengan celak</div>
<div style="text-align: justify;">
dari Tuhan. Dan ada pendapat yang mengatakan,</div>
<div style="text-align: justify;">
kakeknya mengkhitankannya setelah tujuh malam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia selenggarakan walimah, memberi makan orang,</div>
<div style="text-align: justify;">
dan memberi nama kepadanya Muhammad dan ia</div>
<div style="text-align: justify;">
muliakan kedudukannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika beliau lahir, tampaklah beberapa hal yang</div>
<div style="text-align: justify;">
luar biasa dan hal-hal ghaib yang asing sebagai</div>
<div style="text-align: justify;">
irhash (hal-hal luar biasa yang Allah berikan kepada</div>
<div style="text-align: justify;">
seorang nabi dan rasul sebelum diangkat) bagi kenabiannya</div>
<div style="text-align: justify;">
dan pemberitahuan bahwa beliau adalah</div>
<div style="text-align: justify;">
orang yang dipilih oleh Allah Ta‘ala. Langit ditambah</div>
<div style="text-align: justify;">
penjagaannya dan ditolak darinya (dari langit) para</div>
<div style="text-align: justify;">
jin dan setan. Bintang-bintang yang bersinar itu merajam</div>
<div style="text-align: justify;">
setiap setan yang naik. Bintang-bintang yang</div>
<div style="text-align: justify;">
cemerlang menunduk kepada beliau.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lembah dan bukit di Makkah tersinari dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
cahayanya. Bersama beliau keluarlah cahaya yang</div>
<div style="text-align: justify;">
menerangi istana-istana kaisar di Syam (Syiria).</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka orang yang rumah dan tempat tinggalnya di</div>
<div style="text-align: justify;">
Makkah melihatnya. Dan menjadi retak istana kaisar</div>
<div style="text-align: justify;">
di Madain yang bangunannya ditinggikan dan dibangun</div>
<div style="text-align: justify;">
oleh Anusyarwan. Empat belas menara</div>
<div style="text-align: justify;">
yang tinggi roboh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kerajaan Kisra binasa karena terkejut dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
apa yang menimpanya dan sampai kepadanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Padam pula api yang disembah di Kerajaan Persi</div>
<div style="text-align: justify;">
karena munculnya cahaya yang menerangi dan sinar</div>
<div style="text-align: justify;">
wajahnya. Dan surutlah Danau Sawah yang terletak</div>
<div style="text-align: justify;">
di antara Hamadzan dan Qum di negeri ‘Ajam</div>
<div style="text-align: justify;">
(negeri non-Arab), keringlah sumber-sumber air itu</div>
<div style="text-align: justify;">
pada waktu tercegahnya tetesan yang banyak</div>
<div style="text-align: justify;">
mengalir. Dan meluaplah Lembah Samawah, dan</div>
<div style="text-align: justify;">
itu menjadi keberuntungan terhadap tanah dan</div>
<div style="text-align: justify;">
padang pasir. Sebelumnya di tempat itu tidak ada</div>
<div style="text-align: justify;">
air untuk orang yang haus tenggorokannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kelahiran beliau adalah di tempat yang dikenal</div>
<div style="text-align: justify;">
dengan Irash di Makkah. Dan negeri yang pohonnya</div>
<div style="text-align: justify;">
tidak ditebang dan pohon-pohon perdunya tidak dipotong.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ada perbedaan pendapat mengenai tahun</div>
<div style="text-align: justify;">
kelahirannya, bulan dan harinya. Tetapi pendapat</div>
<div style="text-align: justify;">
yang kuat menyebutkan, kelahiran itu menjelang</div>
<div style="text-align: justify;">
fajar hari Senin tanggal dua belas bulan Rabi‘ul</div>
<div style="text-align: justify;">
Awwal tahun Gajah, kala itu Allah mencegah gajah</div>
<div style="text-align: justify;">
untuk sampai ke Ka‘bah dan Dia menjaganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibunya menyusuinya beberapa hari, kemudian</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau disusui oleh Tsuwaibah Al-Aslamiyah. Ia perempuan</div>
<div style="text-align: justify;">
yang telah dimerdekakan oleh Abu Lahab</div>
<div style="text-align: justify;">
ketika ia datang kepadanya memberitahukan kabar</div>
<div style="text-align: justify;">
gembira kelahiran beliau. Tsuwaibah menyusui beliau</div>
<div style="text-align: justify;">
bersama dengan anak laki-lakinya, Masruh dan</div>
<div style="text-align: justify;">
Abu Salamah, dan ia memuliakan dan sayang kepada</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau. Sebelumnya ia menyusui Hamzah,</div>
<div style="text-align: justify;">
yang amalnya terpuji dalam menolong agama Islam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau mengirim kepadanya (kepada Tsuwaibah,</div>
<div style="text-align: justify;">
yakni setelah beliau dewasa) belanja dan pakaian</div>
<div style="text-align: justify;">
dari Madinah yang layak untuknya, sampai kematian</div>
<div style="text-align: justify;">
datang kepadanya dan kubur menutupinya. Ada</div>
<div style="text-align: justify;">
pendapat yang mengatakan, ia tetap mengikuti</div>
<div style="text-align: justify;">
agama kaumnya, orang-orang Jahiliyyah. Tapi ada</div>
<div style="text-align: justify;">
pula yang mengatakan, ia masuk Islam. Ibnu Mundah</div>
<div style="text-align: justify;">
menyebutkan adanya perbedaan pendapat itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian beliau disusui oleh Halimah As-Sa‘diyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dulunya setiap kaum menolak dan enggan menyusukan</div>
<div style="text-align: justify;">
bayinya kepadanya karena miskinnya. Lalu kehidupannya</div>
<div style="text-align: justify;">
menjadi lebih baik setelah sempit malam</div>
<div style="text-align: justify;">
sebelumnya (artinya, dalam waktu sekejap setelah</div>
<div style="text-align: justify;">
menyusui beliau, keadaannya sangat berubah).</div>
<div style="text-align: justify;">
Susunya penuh dengan air susu. Bagian kanan</div>
<div style="text-align: justify;">
payudaranya untuk menyusui Nabi Muhammad, dan</div>
<div style="text-align: justify;">
susu yang lain untuk menyusui saudaranya (saudara</div>
<div style="text-align: justify;">
sepersusuan). Maka Halimah menjadi kaya</div>
<div style="text-align: justify;">
setelah sebelumnya kurus dan miskin. Unta dan</div>
<div style="text-align: justify;">
kambingnya yang kurus menjadi gemuk. Dan hilanglah</div>
<div style="text-align: justify;">
semua bencana dan musibah darinya. Kebahagiaan</div>
<div style="text-align: justify;">
menyulam kerudung kehidupannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau tumbuh dalam sehari seperti pertumbuhan</div>
<div style="text-align: justify;">
anak kecil dalam sebulan dengan perhatian Tuhan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau telah berdiri di atas kedua telapak kakinya</div>
<div style="text-align: justify;">
pada usia tiga bulan, berjalan pada usia lima bulan,</div>
<div style="text-align: justify;">
dan kekuatannya telah kuat pada usia sembilan</div>
<div style="text-align: justify;">
bulan, dan fasih ucapannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu malaikat membelah dadanya yang mulia ketika</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau tinggal dengan Halimah. Kedua malaikat itu</div>
<div style="text-align: justify;">
mengeluarkan gumpalan darah dari dada itu. Keduanya</div>
<div style="text-align: justify;">
menghilangkan bagian setan (bagian yang dapat</div>
<div style="text-align: justify;">
dimasuki setan) dan keduanya mencucinya dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
salju, lalu memenuhinya dengan hikmah dan maknamakna</div>
<div style="text-align: justify;">
keimanan. Kemudian keduanya menjahitnya</div>
<div style="text-align: justify;">
kembali dan mengecapnya dengan cap kenabian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah itu mereka menimbangnya. Ternyata beliau</div>
<div style="text-align: justify;">
mengungguli seribu orang dari umatnya, umat pilihan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau tumbuh dengan sifat-sifat yang paling sempurna</div>
<div style="text-align: justify;">
sejak kanak-kanaknya. Kemudian Halimah</div>
<div style="text-align: justify;">
mengembalikannya kepada ibunya meskipun merasa</div>
<div style="text-align: justify;">
berat dengan pengembalian itu. Itu ia lakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
karena takut beliau mengalami malapetaka yang dikhawatirkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Halimah datang kepada beliau pada hari-hari</div>
<div style="text-align: justify;">
setelah beliau menikah dengan Khadijah, seorang</div>
<div style="text-align: justify;">
nyonya yang baik (budi dan rupanya). Lalu ia menerima</div>
<div style="text-align: justify;">
pemberian yang banyak dari beliau. Halimah</div>
<div style="text-align: justify;">
juga datang kepada beliau pada Perang Hunain,</div>
<div style="text-align: justify;">
lalu beliau bangun menemuinya, dan ia pun memperoleh</div>
<div style="text-align: justify;">
pemberian yang banyak. Beliau bentangkan</div>
<div style="text-align: justify;">
kebajikan dan kedermawanan untuknya dari selendangnya</div>
<div style="text-align: justify;">
yang mulia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut pendapat yang shahih, Halimah telah</div>
<div style="text-align: justify;">
masuk Islam bersama suaminya dan anak-cucunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan sekelompok perawi terpercaya memasukkan</div>
<div style="text-align: justify;">
keduanya ke dalam golongan sahabat.</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika beliau mencapai usia empat tahun, ibunya</div>
<div style="text-align: justify;">
berangkat dengannya ke Madinah. Kemudian ia</div>
<div style="text-align: justify;">
kembali lalu wafat di Abwa’ atau Syi‘bul Hajun. Lalu</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau dibawa oleh pengasuhnya, Ummu Aiman Al-</div>
<div style="text-align: justify;">
Habasyiah, yang nantinya beliau nikahkan dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
Zaid bin Haritsah, maula (bekas budak) beliau.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ummu Aiman memasukkan beliau ke tempat</div>
<div style="text-align: justify;">
kakeknya, Abdul Muthalib. Maka Abdul Muthalib</div>
<div style="text-align: justify;">
memeluknya dan ia sangat sayang kepadanya. Lalu</div>
<div style="text-align: justify;">
ia berkata, “Sesungguhnya anakku (cucuku) ini mempunyai</div>
<div style="text-align: justify;">
kedudukan yang sangat tinggi, maka beruntunglah</div>
<div style="text-align: justify;">
orang yang menghormati dan memuliakannya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau, yang enggan mengadu, tidak pernah</div>
<div style="text-align: justify;">
mengadu lapar dan haus di waktu kanak-kanak.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sering kali beliau pergi di waktu pagi lalu beliau</div>
<div style="text-align: justify;">
minum (sebagai pengganti makan) air zamzam,</div>
<div style="text-align: justify;">
sehingga membuatnya kenyang dan segar.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika kematian menjemput kakeknya, Abdul</div>
<div style="text-align: justify;">
Muthalib, pamannya, saudara kandung ayahnya,</div>
<div style="text-align: justify;">
Abu Thalib, menanggungnya, dengan memeliharanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia melaksanakan penanggungan itu dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
kemauan keras dan penuh semangat. Abu Thalib</div>
<div style="text-align: justify;">
mendahulukan beliau dibandingkan dirinya dan</div>
<div style="text-align: justify;">
anak-anaknya, dan ia juga mendidiknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat beliau mencapai umur dua belas tahun,</div>
<div style="text-align: justify;">
pamannya membawanya pergi ke negeri Syam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendeta Buhaira mengenalnya karena sifat kenabian</div>
<div style="text-align: justify;">
yang ada pada diri beliau. Dan ia berkata, “Aku</div>
<div style="text-align: justify;">
yakin, beliau adalah pemimpin seluruh alam, utusan</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah, dan nabi-Nya. Pohon dan batu sujud kepadanya,</div>
<div style="text-align: justify;">
padahal keduanya tidak sujud kecuali kepada</div>
<div style="text-align: justify;">
nabi yang selalu kembali kepada Allah. Sesungguhnya</div>
<div style="text-align: justify;">
kami mendapati sifatnya di dalam kitab samawi</div>
<div style="text-align: justify;">
yang terdahulu.” Di antara kedua bahunya terdapat</div>
<div style="text-align: justify;">
cap kenabian yang telah diratai oleh cahaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendeta itu menyuruh pamannya untuk mengembalikannya</div>
<div style="text-align: justify;">
ke Makkah, karena mengkhawatirkan</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau dari perlakuan para pemeluk agama Yahudi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka Abu Thalib membawa pulang beliau dari Syam</div>
<div style="text-align: justify;">
yang suci tidak melalui Bashrah.</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika mencapai usia dua puluh lima tahun, beliau</div>
<div style="text-align: justify;">
berpergian ke Bashrah untuk memperdagangkan</div>
<div style="text-align: justify;">
barang-barang Khadijah, seorang wanita yang</div>
<div style="text-align: justify;">
tertutup (karena selalu di rumah). Beliau ditemani</div>
<div style="text-align: justify;">
budak laki-laki Khadijah, Maisarah, untuk membantu</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam perjalanan, beliau singgah di bawah pohon</div>
<div style="text-align: justify;">
di depan biara Nastura, seorang pendeta Nasrani.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendeta itu mengenalnya karena bayangan</div>
<div style="text-align: justify;">
pohon condong kepadanya dan melindunginya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sang pendeta berkata, “Tidaklah singgah di pohon</div>
<div style="text-align: justify;">
ini kecuali seorang nabi yang mempunyai sifat yang</div>
<div style="text-align: justify;">
bersih dan seorang rasul (utusan) yang telah dikhususkan</div>
<div style="text-align: justify;">
dan diberi keutamaan oleh Allah Ta`ala.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian pendeta itu berkata kepada Maisarah,</div>
<div style="text-align: justify;">
“Apakah pada kedua matanya terdapat tanda</div>
<div style="text-align: justify;">
kemerah-merahan yang menunjukkan tanda yang</div>
<div style="text-align: justify;">
tersembunyi (samar)?”</div>
<div style="text-align: justify;">
Maisarah menjawab, “Ya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka benarlah apa yang diduga dan dimaksudkan</div>
<div style="text-align: justify;">
oleh pendeta itu tentang beliau.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendeta itu lalu berkata kepada Maisarah, “Janganlah</div>
<div style="text-align: justify;">
kamu berpisah darinya, dan bersamanyalah</div>
<div style="text-align: justify;">
kamu dengan niat yang benar dan maksud yang</div>
<div style="text-align: justify;">
baik, karena ia termasuk orang yang dimuliakan dan</div>
<div style="text-align: justify;">
dipilih oleh Allah Ta`ala dengan kenabian!”</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian beliau pun kembali ke Makkah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Khadijah, yang sedang bersama perempuanperempuan</div>
<div style="text-align: justify;">
lain di dalam kamar, melihatnya datang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dua malaikat telah menaungi kepalanya yang mulia</div>
<div style="text-align: justify;">
dari teriknya matahari. Maisarah memberitahukan</div>
<div style="text-align: justify;">
kepada Khadijah bahwasanya ia pun melihat hal itu</div>
<div style="text-align: justify;">
dalam seluruh perjalanannya. Ia juga memberitahukan</div>
<div style="text-align: justify;">
apa yang dikatakan oleh pendeta itu dan pesan</div>
<div style="text-align: justify;">
yang disampaikannya. Allah melipatgandakan keuntungan</div>
<div style="text-align: justify;">
dalam perdagangan itu dan mengembangkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jelaslah bagi Khadijah mengenai apa yang telah</div>
<div style="text-align: justify;">
dilihat dan didengarnya bahwa beliau adalah utusan</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah Ta‘ala kepada manusia, yang telah ditentukan</div>
<div style="text-align: justify;">
oleh Allah Ta‘ala dekat kepada-Nya dan dipilih-</div>
<div style="text-align: justify;">
Nya. Maka Khadijah meminangnya untuk dirinya</div>
<div style="text-align: justify;">
agar ia dapat menghirup harum-haruman yang menyegarkan</div>
<div style="text-align: justify;">
dari keimanan kepadanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu beliau memberitahukan kepada pamanpamannya</div>
<div style="text-align: justify;">
mengenai apa yang disampaikan oleh</div>
<div style="text-align: justify;">
wanita yang baik dan taqwa itu. Mereka senang</div>
<div style="text-align: justify;">
kepada Khadijah karena keutamaan, agama, kecantikan,</div>
<div style="text-align: justify;">
harta benda, kebangsawanan, dan asal keturunannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Masing-masing orang dari kaum itu</div>
<div style="text-align: justify;">
menginginkannya. Abu Thalib meminang dan memujinya</div>
<div style="text-align: justify;">
setelah memuji Allah dengan pujian yang</div>
<div style="text-align: justify;">
tinggi. Dan ia mengatakan, “Dia (Muhammad), demi</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah, mempunyai berita yang besar yang perjalanannya</div>
<div style="text-align: justify;">
itu terpuji.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu ayah Khadijah mengawinkan dengan beliau.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi ada yang mengatakan pamannya, ada pula</div>
<div style="text-align: justify;">
yang mengatakan saudaranya. Kebahagiaannya</div>
<div style="text-align: justify;">
yang azali telah ditentukan. Dan ia melahirkan semua</div>
<div style="text-align: justify;">
putra-putri Nabi SAW, kecuali putra beliau yang</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau namakan Ibrahim.</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika beliau mencapai umur tiga puluh lima</div>
<div style="text-align: justify;">
tahun, suku Quraisy membangun kembali Ka‘bah</div>
<div style="text-align: justify;">
karena keretakan dindingnya disebabkan oleh banjir</div>
<div style="text-align: justify;">
Makkah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka bersengketa mengenai pengangkatan</div>
<div style="text-align: justify;">
Hajar Aswad. Masing-masing berharap mengangkatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Besarlah pembicaraan dan omongan mereka,</div>
<div style="text-align: justify;">
dan mereka saling bersumpah untuk berperang</div>
<div style="text-align: justify;">
karena kuatnya kefanatikan itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian mereka saling mengajak untuk insaf</div>
<div style="text-align: justify;">
dan menyerahkan urusan mereka kepada orang</div>
<div style="text-align: justify;">
yang mempunyai pendapat yang benar dan halus.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mereka memutuskan, hal itu diserahkan kepada</div>
<div style="text-align: justify;">
orang yang pertama masuk dari pintu Sadanah Syaibiyah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata Nabi SAW yang pertama kali masuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka mereka mengatakan, “Ini orang yang terpercaya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kami semua menerima dan meridhainya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka mereka memberitakan bahwa mereka ridha</div>
<div style="text-align: justify;">
kepadanya untuk menjadi pengambil keputusan dalam</div>
<div style="text-align: justify;">
hal yang mendesak ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu beliau meletakkan Hajar Aswad itu di selembar</div>
<div style="text-align: justify;">
kain, kemudian beliau memerintahkan semua</div>
<div style="text-align: justify;">
kabilah untuk mengangkatnya. Lalu mereka</div>
<div style="text-align: justify;">
mengangkat ke tempatnya pada sendi bangunan</div>
<div style="text-align: justify;">
itu. Beliau meletakkannya dengan tangannya yang</div>
<div style="text-align: justify;">
mulia di tempatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika genap empat puluh tahun usia beliau,</div>
<div style="text-align: justify;">
menurut pendapat yang paling diterima oleh orangorang</div>
<div style="text-align: justify;">
yang memiliki ilmu, Allah Ta‘ala mengutusnya</div>
<div style="text-align: justify;">
sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi</div>
<div style="text-align: justify;">
peringatan kapada seluruh alam. Lalu beliau meratai</div>
<div style="text-align: justify;">
mereka dengan rahmat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Itu dimulai dengan mimpi yang baik dan jelas</div>
<div style="text-align: justify;">
sampai sempurna enam bulan. Beliau hanya melihat</div>
<div style="text-align: justify;">
ada seperti sinar subuh datang memancarkan sinarnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dimulainya impian itu sebagai latihan bagi kekuatan</div>
<div style="text-align: justify;">
manusia agar tidak terkejut dengan kehadiran</div>
<div style="text-align: justify;">
malaikat yang mengabarkan kenabiannya sehingga</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau tidak kuat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau disenangkan untuk bersunyi diri. Beliau</div>
<div style="text-align: justify;">
beribadah di Gua Hira selama beberapa malam,</div>
<div style="text-align: justify;">
sampai datang kebenaran yang jelas dan sempurna</div>
<div style="text-align: justify;">
kepadanya. Itu terjadi pada hari Senin tanggal tujuh</div>
<div style="text-align: justify;">
belas, bulan yang mengandung Lailatul Qadr (bulan</div>
<div style="text-align: justify;">
Ramadhan). Terdapat perbedaan pendapat mengenai</div>
<div style="text-align: justify;">
itu. Yaitu dua puluh tujuh, dua puluh empat, atau</div>
<div style="text-align: justify;">
dua puluh delapan, bulan kelahirannya, yang padanya</div>
<div style="text-align: justify;">
muncul wajah yang bagaikan bulan purnama</div>
<div style="text-align: justify;">
(bulan Rabi‘ul Awwal).</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian malaikat berkata kepadanya, “Bacalah!”</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau mengatakan, “Aku tidak dapat membaca.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka malaikat mendekapnya kuat-kuat dan</div>
<div style="text-align: justify;">
berkata lagi kepadanya, “Bacalah!”</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau tetap mengatakan, “Aku tidak dapat membaca.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Malaikat mendekapnya untuk kedua kalinya sehingga</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau kepayahan, dan berkata lagi kepadanya,</div>
<div style="text-align: justify;">
“Bacalah!”</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau tetap mengatakan, “Aku tidak dapat membaca.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka malaikat mendekapnya ketiga kalinya agar</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau menghadap kepada apa yang akan disampaikan</div>
<div style="text-align: justify;">
kepadanya dengan tekad bulat. Beliau menghadap</div>
<div style="text-align: justify;">
dan menerima dengan sungguh-sungguh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian wahyu terputus selama tiga tahun atau</div>
<div style="text-align: justify;">
tiga puluh bulan, agar beliau rindu kepada embusanembusan</div>
<div style="text-align: justify;">
yang harum. Lalu diturunkan kepada beliau</div>
<div style="text-align: justify;">
surah Al-Muddatstsir. Kemudian Jibril datang</div>
<div style="text-align: justify;">
kepadanya dan memanggilnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi kenabiannya, didahulukannya ucapan Iqra’</div>
<div style="text-align: justify;">
bismi rabbika (Bacalah dengan nama Tuhanmu)</div>
<div style="text-align: justify;">
merupakan bukti bahwa surah itu adalah yang terdahulu</div>
<div style="text-align: justify;">
dan kedahuluan atas risalahnya dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
kabar gembira bagi orang yang diserunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
**</div>
<div style="text-align: justify;">
Orang yang pertama beriman kepadanya dari</div>
<div style="text-align: justify;">
kalangan laki-laki dewasa adalah Abu Bakar, teman</div>
<div style="text-align: justify;">
di dalam gua dan orang yang membenarkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dari kalangan remaja adalah Ali. Dari kalangan</div>
<div style="text-align: justify;">
wanita adalah Khadijah, yang telah diteguhkan dan</div>
<div style="text-align: justify;">
dijaga hatinya oleh Allah. Dari kalangan bekas budak</div>
<div style="text-align: justify;">
adalah Zaid bin Haritsah. Dan dari kalangan hamba</div>
<div style="text-align: justify;">
sahaya adalah Bilal, yang disiksa Umayah karena</div>
<div style="text-align: justify;">
ia beriman kepada Allah. Dan tuannya yang kemudian,</div>
<div style="text-align: justify;">
yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, memberinya</div>
<div style="text-align: justify;">
kenikmatan berupa kebebasan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian masuk Islam pulalah Utsman, Sa‘d, Sa‘id,</div>
<div style="text-align: justify;">
Thalhah, Ibnu Auf (Abdurrahman), dan putra bibinya,</div>
<div style="text-align: justify;">
Shafiyah. Dan orang lain yang diberi minum oleh Ash-</div>
<div style="text-align: justify;">
Shiddiq yang bagaikan jernihnya khamr pembenaran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibadah beliau dan para sahabatnya terus berlangsung</div>
<div style="text-align: justify;">
tersembunyi. Sampai diturunkan kepada</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau Fashda‘ bima tu’mar (Maka sampaikanlah</div>
<div style="text-align: justify;">
olehmu secara terang-terangan apa yang diperintahkan</div>
<div style="text-align: justify;">
kepadamu). Oleh karena itu, beliau terangterangan</div>
<div style="text-align: justify;">
menyeru makhluk kepada Allah. Dan kaumnya</div>
<div style="text-align: justify;">
tidak menjauhinya sehingga beliau mencela</div>
<div style="text-align: justify;">
berhala mereka dan beliau memerintahkan untuk</div>
<div style="text-align: justify;">
menolak selain Tuhan, Yang Maha Esa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Maka mereka berani memusuhi dan menyakiti</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau. Beratlah cobaan atas muslimin, sehingga</div>
<div style="text-align: justify;">
mereka pada tahun kelima (dari kenabian) hijrah ke</div>
<div style="text-align: justify;">
Najasyiyah (Ethiopia). Namun pamannya, Abu Thalib,</div>
<div style="text-align: justify;">
sangat menyayanginya. Maka masing-masing orang</div>
<div style="text-align: justify;">
dari kaum itu takut dan menjaganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Diwajibkan atasnya melakukan ibadah di</div>
<div style="text-align: justify;">
sebagian waktu malam. Kemudian dinasakh dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
firman-Nya (yang artinya), “Maka bacalah apa yang</div>
<div style="text-align: justify;">
mudah (bagimu) dari Al-Quran dan dirikanlah shalat.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan difardhukan atasnya dua rakaat di pagi hari dan</div>
<div style="text-align: justify;">
dua rakaat di sore hari. Kemudian dinasakh dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
diwajibkannya shalat lima waktu pada malam Isranya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Abu Thalib meninggal dunia pada pertengahan</div>
<div style="text-align: justify;">
bulan Syawwal tahun kesepuluh dari kenabian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karena kematiannya itu, makin besarlah musibah</div>
<div style="text-align: justify;">
itu baginya. Tiga hari kemudian Khadijah menyusulnya,</div>
<div style="text-align: justify;">
maka sangat kuatlah cobaan atas kaum muslimin,</div>
<div style="text-align: justify;">
seperti kencangnya ikat pinggang. Suku Quraisy</div>
<div style="text-align: justify;">
menimpakan kepada beliau setiap hal yang</div>
<div style="text-align: justify;">
menyakitkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu beliau pergi ke Thaif, mengajak Tsaqif (Bani</div>
<div style="text-align: justify;">
Tsaqif), namun mereka tidak memenuhinya dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
baik. Mereka memanas-manasi orang-orang bodoh</div>
<div style="text-align: justify;">
dan hamba sahaya sehingga mereka memakinya</div>
<div style="text-align: justify;">
dengan kata-kata kotor. Juga melemparinya dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
batu, sehingga darah menetes hingga melumuri</div>
<div style="text-align: justify;">
kedua sandalnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian beliau kembali ke Makkah dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
sedih, lalu malaikat penjaga gunung meminta kepadanya</div>
<div style="text-align: justify;">
untuk mengizinkannya menghancurkan</div>
<div style="text-align: justify;">
penghuninya yang fanatik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun beliau bersabda, “Sesungguhnya aku</div>
<div style="text-align: justify;">
berharap agar Allah mengeluarkan dari tulang punggung</div>
<div style="text-align: justify;">
mereka orang-orang yang mengurusi agama-</div>
<div style="text-align: justify;">
Nya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian beliau dijalankan di malam hari dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
ruh dan tubuhnya dalam keadaan jaga dari</div>
<div style="text-align: justify;">
Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan serambinya</div>
<div style="text-align: justify;">
yang suci. Dan beliau dimi‘rajkan (dinaikkan) ke langit.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu beliau melihat Adam di langit pertama, yang</div>
<div style="text-align: justify;">
telah diagungkan dan ditinggikan oleh kebesarannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di langit yang kedua beliau melihat Isa bin Maryam,</div>
<div style="text-align: justify;">
gadis yang bakti dan bersih, dan putra bibinya</div>
<div style="text-align: justify;">
(dari ibu), Yahya, yang telah diberi hikmah ketika</div>
<div style="text-align: justify;">
masih kanak-kanak. Di langit yang ketiga beliau melihat</div>
<div style="text-align: justify;">
Yusuf dengan romannya yang tampan. Di langit</div>
<div style="text-align: justify;">
yang keempat beliau bertemu Idris, yang kedudukannya</div>
<div style="text-align: justify;">
diangkat dan ditinggikan oleh Allah.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di langit yang kelima beliau bertemu Harun, yang</div>
<div style="text-align: justify;">
dicintai di kalangan umat Bani Israil. Di langit keenam</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau melihat Musa, yang telah diajak berbicara oleh</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah Ta‘ala dan ia bermunajat kepada-Nya. Dan di</div>
<div style="text-align: justify;">
langit yang ketujuh beliau melihat Ibrahim, yang telah</div>
<div style="text-align: justify;">
datang kepada Tuhannya dengan hati yang bersih</div>
<div style="text-align: justify;">
dan maksud yang baik. Dan Tuhan telah memelihara</div>
<div style="text-align: justify;">
dan menyelamatkannya dari api Namrudz.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian beliau dinaikkan, diangkat ke Sidratul</div>
<div style="text-align: justify;">
Muntaha sampai beliau mendengar deritan qalam</div>
<div style="text-align: justify;">
(pena) mengenai urusan-urusan yang ditetapkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sampai ke maqam keterbukaan tirai dan beliau</div>
<div style="text-align: justify;">
didekatkan oleh Allah pada-Nya. Dan Dia hilangkan</div>
<div style="text-align: justify;">
baginya tirai cahaya-cahaya keagungan. Allah perlihatkan</div>
<div style="text-align: justify;">
kepadanya dengan kedua mata kepalanya</div>
<div style="text-align: justify;">
apa yang Dia perlihatkan dari hadirat ketuhanan. Dan</div>
<div style="text-align: justify;">
Dia hamparkan baginya hamparan pengambilan</div>
<div style="text-align: justify;">
dalil.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah memfardhukan atasnya dan atas umatnya</div>
<div style="text-align: justify;">
lima puluh kali shalat. Kemudian awan anugerah itu</div>
<div style="text-align: justify;">
muncul sehingga dikembalikan kepada shalat lima</div>
<div style="text-align: justify;">
waktu. Lima waktu itu mendapat pahala lima puluh</div>
<div style="text-align: justify;">
kali shalat sebagaimana Dia kehendaki dan tetapkan</div>
<div style="text-align: justify;">
pada azali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian beliau kembali malam itu juga, lalu</div>
<div style="text-align: justify;">
Ash-Shiddiq membenarkan Isra-nya itu. Begitu juga</div>
<div style="text-align: justify;">
setiap yang mempunyai akal dan pemikiran. Tetapi</div>
<div style="text-align: justify;">
suku Quraisy mendustakannya dan menjadi murtadlah</div>
<div style="text-align: justify;">
orang yang disesatkan oleh setan dan digelincirkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian pada musim haji beliau sampaikan</div>
<div style="text-align: justify;">
kepada kabilah-kabilah bahwa beliau adalah rasulullah,</div>
<div style="text-align: justify;">
utusan Allah. Lalu berimanlah enam orang dari</div>
<div style="text-align: justify;">
golongan Anshar yang Allah khususkan mereka</div>
<div style="text-align: justify;">
dengan keridhaan-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun berikutnya, dua belas orang laki-laki</div>
<div style="text-align: justify;">
di antara mereka berhaji dan berbai‘at dengan bai‘at</div>
<div style="text-align: justify;">
yang sebenarnya. Kemudian mereka pulang. Maka</div>
<div style="text-align: justify;">
Islam muncul di Madinah, yang menjadi tempat berlindung</div>
<div style="text-align: justify;">
dan tempat menetapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun ketiga, datanglah tujuh puluh tiga</div>
<div style="text-align: justify;">
atau tujuh puluh lima pria dan dua orang wanita dari</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabilah Aus dan Khazraj. Lalu mereka berbai‘at kepadanya</div>
<div style="text-align: justify;">
dan beliau mengangkat dua belas orang</div>
<div style="text-align: justify;">
sebagai kepala. Maka orang yang beragama Islam</div>
<div style="text-align: justify;">
dari Makkah hijrah kepada mereka. Mereka meninggalkan</div>
<div style="text-align: justify;">
tanah air karena menginginkan apa yang</div>
<div style="text-align: justify;">
dijanjikan bagi orang yang meninggalkan kekafiran</div>
<div style="text-align: justify;">
dan menjauhinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suku Quraisy takut beliau segera menyusul sahabat-</div>
<div style="text-align: justify;">
sahabatnya. Maka mereka berunding untuk</div>
<div style="text-align: justify;">
membunuhnya, namun Allah memelihara dan menyelamatkannya</div>
<div style="text-align: justify;">
dari tipu daya mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu beliau diizinkan untuk berhijrah. Orangorang</div>
<div style="text-align: justify;">
musyrik mengintainya agar mereka dapat menempatkan</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau ke lahan kematian menurut anggapan</div>
<div style="text-align: justify;">
mereka. Lalu beliau keluar dan menaburkan</div>
<div style="text-align: justify;">
debu di atas kepala mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau menuju ke Gua Tsaur dan Abu Bakar Ash-</div>
<div style="text-align: justify;">
Shiddiq beruntung dapat menyertai beliau. Mereka</div>
<div style="text-align: justify;">
berdua tinggal di dalamnya selama tiga hari, dan</div>
<div style="text-align: justify;">
burung-burung merpati dan laba-laba menjaganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian keduanya keluar pada malam Senin.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau naik sebaik-baiknya kendaraan (unta).</div>
<div style="text-align: justify;">
Suraqah mengejarnya, lalu beliau berdoa dan</div>
<div style="text-align: justify;">
memohon kepada Allah. Maka kaki-kaki binatang</div>
<div style="text-align: justify;">
yang dinaiki Suraqah itu masuk ke dalam tanah yang</div>
<div style="text-align: justify;">
keras dan kuat. Dan Suraqah memohon ampun</div>
<div style="text-align: justify;">
kepada beliau, maka beliau pun mengampuni.</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Di Qudaid, beliau melewati tempat tinggal Ummu</div>
<div style="text-align: justify;">
Ma‘bad, seorang wanita Khuza‘ah. Beliau ingin membeli</div>
<div style="text-align: justify;">
daging atau susu darinya, namun tidak ada lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Lalu beliau melihat kambing di rumahnya telah</div>
<div style="text-align: justify;">
ditinggalkan dari penggembalaan karena telah</div>
<div style="text-align: justify;">
payah. Beliau meminta izin kepadanya untuk memerah</div>
<div style="text-align: justify;">
kambing itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita itu mengizinkan dan berkata, “Seandainya</div>
<div style="text-align: justify;">
pada kambing itu ada susunya, niscaya kami</div>
<div style="text-align: justify;">
mendapatkannya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Kemudian beliau mengusap susu kambing itu</div>
<div style="text-align: justify;">
dan berdoa kepada Allah, Tuhannya. Maka kambing</div>
<div style="text-align: justify;">
itu mengalirkan susu, lalu beliau memerah dan mem-</div>
<div style="text-align: justify;">
beri minum serta menyegarkan setiap orang dari</div>
<div style="text-align: justify;">
kaum itu. Lalu beliau memerah, memenuhi bejana,</div>
<div style="text-align: justify;">
dan meninggalkannya pada wanita itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak lama kemudian datanglah Abu Ma‘bad, sang</div>
<div style="text-align: justify;">
suami, dan ia melihat susu itu. Hal itu benar-benar</div>
<div style="text-align: justify;">
membuatnya sangat heran. Ia bertanya, “Dari manakah</div>
<div style="text-align: justify;">
susumu ini? Padahal, tidak ada kambing perah</div>
<div style="text-align: justify;">
di rumah ini yang dapat meneteskan air susu?”</div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita itu menjawab, “Seorang laki-laki penuh</div>
<div style="text-align: justify;">
berkah, demikian dan demikian tubuhnya, melewati</div>
<div style="text-align: justify;">
tempat tinggal kita.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Ia berkata, “Ini adalah orang Quraisy.” Dan ia bersumpah</div>
<div style="text-align: justify;">
dengan sebenarnya bahwa, seandainya ia</div>
<div style="text-align: justify;">
melihatnya, niscaya ia akan beriman, mengikuti, dan</div>
<div style="text-align: justify;">
mendekatinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau tiba di Madinah pada hari Senin tanggal</div>
<div style="text-align: justify;">
12 bulan Rabi‘ul Awwal, dan bersinarlah penjurupenjuru</div>
<div style="text-align: justify;">
kota ini yang suci. Orang-orang Anshar</div>
<div style="text-align: justify;">
menjemput beliau, lalu beliau singgah di Quba’ dan</div>
<div style="text-align: justify;">
membangun masjidnya atas dasar ketaqwaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau adalah manusia yang paling sempurna bentuk</div>
<div style="text-align: justify;">
tubuhnya, perangainya, memiliki tubuh dan sifat-sifat</div>
<div style="text-align: justify;">
yang luhur. Ukuran tubuhnya sedang, putih kemerahmerahan</div>
<div style="text-align: justify;">
warna kulitnya, lebar matanya, bercelak, tebal</div>
<div style="text-align: justify;">
bibirnya, kedua alisnya tipis dan panjang. Gigi serinya</div>
<div style="text-align: justify;">
renggang, mulutnya lebar dan bagus. Dahinya lebar</div>
<div style="text-align: justify;">
dan berdahi bulan muda. Datar pipinya, hidungnya tampak</div>
<div style="text-align: justify;">
sedikit tinggi dan mancung. Berdada bidang, telapak</div>
<div style="text-align: justify;">
tangannya lebar, tulang persendiannya besar, daging</div>
<div style="text-align: justify;">
tumitnya sedikit, jenggotnya tebal, kepalanya besar,</div>
<div style="text-align: justify;">
rambutnya sampai ke daun telinga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di antara bahunya terdapat cap kenabian yang</div>
<div style="text-align: justify;">
telah diratai oleh cahaya. Peluhnya jernih bagaikan</div>
<div style="text-align: justify;">
mutiara, dan baunya lebih semerbak daripada harumnya</div>
<div style="text-align: justify;">
katsuri.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara jalan beliau tenang, seolah-olah beliau turun</div>
<div style="text-align: justify;">
dari tempat yang tinggi. Bila beliau menjabat tangan</div>
<div style="text-align: justify;">
orang dengan tangannya yang mulia, orang itu mendapati</div>
<div style="text-align: justify;">
bau semerbak darinya sepanjang hari.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bila beliau meletakkan tangannya di atas kepala</div>
<div style="text-align: justify;">
anak-anak, diketahuilah sentuhannya pada anak itu</div>
<div style="text-align: justify;">
di tengah anak-anak lainnya (Bila anak yang telah</div>
<div style="text-align: justify;">
disentuh kepalanya itu kembali bermain dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
kawan-kawannya, dapat diketahui mana anak yang</div>
<div style="text-align: justify;">
baru diusap kepalanya karena harumnya).</div>
<div style="text-align: justify;">
Wajah beliau yang mulia cemerlang seperti</div>
<div style="text-align: justify;">
cemerlangnya bulan di malam purnama. Orang yang</div>
<div style="text-align: justify;">
menyifatinya berkata, “Aku tidak melihat sebelum dan</div>
<div style="text-align: justify;">
sesudahnya orang yang seperti dia. Dan tidak ada</div>
<div style="text-align: justify;">
pula manusia yang melihat sepertinya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau seorang yang sangat pemalu dan rendah</div>
<div style="text-align: justify;">
hati. Beliau mengesol sendiri sandalnya, menambal</div>
<div style="text-align: justify;">
pakaiannya, dan memerah kambingnya. Beliau</div>
<div style="text-align: justify;">
melayani keluarganya dengan perilaku yang baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau mencintai orang-orang fakir miskin dan</div>
<div style="text-align: justify;">
duduk bersama mereka, menjenguk orang-orang sakit</div>
<div style="text-align: justify;">
di antara mereka, mengiringi jenazah mereka, tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
menghina orang fakir dan tidak membiarkannya fakir.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau menerima alasan, dan tidak menghadapi</div>
<div style="text-align: justify;">
seseorang dengan sesuatu yang tidak disukai.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau berjalan dengan janda-janda dan hamba</div>
<div style="text-align: justify;">
sahaya. Beliau tidak takut kepada raja-raja, dan</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau marah karena Allah Ta‘ala dan ridha karena</div>
<div style="text-align: justify;">
keridhaan-Nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau berjalan di belakang para sahabatnya dan</div>
<div style="text-align: justify;">
bersabda, “Kosongkanlah belakangku untuk Malaikat</div>
<div style="text-align: justify;">
Ruhaniyah!” Beliau mengendarai unta, kuda,</div>
<div style="text-align: justify;">
baghal (peranakan kuda dan keledai), dan keledai</div>
<div style="text-align: justify;">
yang dihadiahkan oleh sebagian raja kepadanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau ikatkan batu di perutnya karena lapar,</div>
<div style="text-align: justify;">
padahal beliau telah diberi kunci-kunci perbendaharaan</div>
<div style="text-align: justify;">
bumi. Gunung-gunung merayunya untuk menjadi</div>
<div style="text-align: justify;">
emas baginya, namun beliau menolaknya. Beliau</div>
<div style="text-align: justify;">
menyedikitkan hal-hal yang berkaitan dengan dunia.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau memulai salam kepada orang yang bertemu</div>
<div style="text-align: justify;">
dengannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Beliau panjangkan shalat dan beliau pendekkan</div>
<div style="text-align: justify;">
khutbah Jum’at. Beliau simpati kepada orang-orang</div>
<div style="text-align: justify;">
mulia, beliau hormati orang-orang utama. Beliau bergurau</div>
<div style="text-align: justify;">
tetapi tidak mengatakan kecuali yang benar</div>
<div style="text-align: justify;">
yang disukai oleh Allah Ta‘ala.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di sini kami hentikan perkataan-perkataan baik</div>
<div style="text-align: justify;">
yang berisi penjelasan-penjelasan. Dan sampailah</div>
<div style="text-align: justify;">
penghabisan seluruh bacaan dalam menjelaskan</div>
<div style="text-align: justify;">
perihal Nabi Muhammad dengan terang.</div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Ya Allah, wahai Dzat yang kedua tangan-Nya</div>
<div style="text-align: justify;">
terbuka dengan pemberian, wahai Dzat yang apabila</div>
<div style="text-align: justify;">
diangkat telapak-telapak tangan hamba kepada-Nya,</div>
<div style="text-align: justify;">
Dia mencukupinya, wahai Dzat yang mahasuci dalam</div>
<div style="text-align: justify;">
dzat dan sifat-Nya, Yang Maha Esa dari adanya sesuatu</div>
<div style="text-align: justify;">
yang menyamai dan menyerupai-Nya, wahai Dzat yang</div>
<div style="text-align: justify;">
tersendiri (satu-satunya) dengan kekekalan, keterdahuluan</div>
<div style="text-align: justify;">
(dan tanpa permulaan), dan azali, wahai Dzat yang selain-Nya tidak diharapkan, dan selain-Nya tidak</div>
<div style="text-align: justify;">
dimintai pertolongan, wahai Dzat yang manusia</div>
<div style="text-align: justify;">
bersandar kepada kekuasaan-Nya yang terusmenerus,</div>
<div style="text-align: justify;">
dan Dia memberikan petunjuk dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
kemurahan-Nya kepada orang yang memohon</div>
<div style="text-align: justify;">
petunjuk-Nya... kami mohon kepada-Mu, ya Allah,</div>
<div style="text-align: justify;">
dengan cahaya-cahaya-Mu yang suci dari segala</div>
<div style="text-align: justify;">
kekurangan, yang menghilangkan gelap gulitanya keraguan,</div>
<div style="text-align: justify;">
dan kami bertawasul kepada-Mu dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
kemuliaan diri Nabi Muhammad, nabi yang terakhir</div>
<div style="text-align: justify;">
dalam bentuknya dan yang paling awal dalam hakikatnya,</div>
<div style="text-align: justify;">
juga dengan para keluarganya, bintang-bintang</div>
<div style="text-align: justify;">
keamanan dan perahu keselamatan, serta para sahabatnya</div>
<div style="text-align: justify;">
yang mempunyai petunjuk dan keutamaan,</div>
<div style="text-align: justify;">
yang menyerahkan jiwa mereka kepada Allah karena</div>
<div style="text-align: justify;">
mencari anugerah dari-Nya, juga para pembawa syariat</div>
<div style="text-align: justify;">
beliau yang memiliki riwayat-riwayat dan kekhususan,</div>
<div style="text-align: justify;">
yang merasa senang dengan nikmat dan karunia</div>
<div style="text-align: justify;">
dari Allah... agar Engkau memberi petunjuk</div>
<div style="text-align: justify;">
kepada kami supaya dapat ikhlas dalam perkataan</div>
<div style="text-align: justify;">
dan perbuatan, dan Engkau luluskan apa yang dicari</div>
<div style="text-align: justify;">
dan dicita-citakan setiap orang yang hadir, dan Engkau</div>
<div style="text-align: justify;">
selamatkan kami dari tawanan nafsu dan penyakitpenyakit</div>
<div style="text-align: justify;">
hati, dan Engkau wujudkan harapan-harapan</div>
<div style="text-align: justify;">
yang kami prasangkakan terhadap-Mu, dan Engkau</div>
<div style="text-align: justify;">
pelihara kami dari segala kegelapan hati dan cobaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Janganlah Engkau jadikan kami termasuk golongan</div>
<div style="text-align: justify;">
orang yang ditunggangi hawa nafsu. Dan</div>
<div style="text-align: justify;">
kami mohon agar Engkau dekatkan kepada kami,</div>
<div style="text-align: justify;">
buah yang mudah diambilnya dan sudah matang</div>
<div style="text-align: justify;">
karena keyakinan yang baik, dan agar Engkau</div>
<div style="text-align: justify;">
hapuskan dari kami setiap dosa yang kami perbuat,</div>
<div style="text-align: justify;">
dan agar Engkau tutup masing-masing dari kami</div>
<div style="text-align: justify;">
akan cacatnya, kelalaiannya, dan kebingungannya,</div>
<div style="text-align: justify;">
dan agar Engkau mudahkan bagi kami baiknya amal</div>
<div style="text-align: justify;">
yang bagian-bagian puncaknya itu sulit, dan agar</div>
<div style="text-align: justify;">
Engkau ratakan kepada kami perbendaharaan</div>
<div style="text-align: justify;">
karunia-Mu yang mulia, dengan rahmat dan ampunan-</div>
<div style="text-align: justify;">
Mu, dan agar Engkau kekalkan kekayaan kami</div>
<div style="text-align: justify;">
dengan tidak membutuhkan selain Engkau.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ya Allah, amankanlah kami dari hal-hal yang</div>
<div style="text-align: justify;">
menakutkan, perbaikilah para pemimpin dan rakyat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Besarkanlah pahala bagi orang yang melakukan</div>
<div style="text-align: justify;">
kebaikan pada hari ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ya Allah, jadikanlah negeri ini dan seluruh negeri</div>
<div style="text-align: justify;">
Islam aman dan makmur. Siramilah kami dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
hujan yang aliran hujan itu merata kepada tanah</div>
<div style="text-align: justify;">
datar dan bukitnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ampunilah penggubah burdah yang baik dan</div>
<div style="text-align: justify;">
berkenaan dengan kelahiran Nabi ini, Sayyidina</div>
<div style="text-align: justify;">
Ja‘far, yang nasabnya sampai kepada Al-Barzanji.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan wujudkanlah baginya kebahagiaan, harapan,</div>
<div style="text-align: justify;">
dan cita-cita dekat dengan-Mu. Dan jadikanlah tempat</div>
<div style="text-align: justify;">
peristirahatan dan tempat tinggalnya bersama</div>
<div style="text-align: justify;">
orang-orang yang didekatkan kepada-Mu. Tutuplah</div>
<div style="text-align: justify;">
cacatnya, kelemahannya, keterbatasannya, dan</div>
<div style="text-align: justify;">
kebingungannya. Dan ampunilah pula penulisnya,</div>
<div style="text-align: justify;">
pembacanya, dan orang yang mendengarkannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Berilah rahmat dan kesejahteraan atas orang</div>
<div style="text-align: justify;">
yang pertama menerima tajalli dari hakikat keseluruhan,</div>
<div style="text-align: justify;">
yaitu Nabi Muhammad. Juga atas keluarganya,</div>
<div style="text-align: justify;">
sahabatnya, serta orang yang menolong dan</div>
<div style="text-align: justify;">
memuliakannya selama telinga dihiasi dengan</div>
<div style="text-align: justify;">
anting-anting permata karena mendengarkan untaian kata tentang sifat-sifat beliau. </div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dan hiasilah para</div>
<div style="text-align: justify;">
tokoh majelis atas yang lainnya dengan sifat-sifatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Rahmat dan kesejahteraan yang paling sempurna</div>
<div style="text-align: justify;">
semoga senantiasa tercurah atas junjungan</div>
<div style="text-align: justify;">
kami, Nabi Muhammad, penutup para nabi, serta</div>
<div style="text-align: justify;">
keluarga dan sahabatnya semua.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mahasuci Tuhanmu, wahai Nabi, Yang memiliki</div>
<div style="text-align: justify;">
kemuliaan dari sesuatu yang mereka (orang-orang</div>
<div style="text-align: justify;">
kafir) sifatkan. Semoga kesejahteraan juga senantiasa</div>
<div style="text-align: justify;">
terlimpah atas para rasul. Segala puji itu milik</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah, Tuhan sekalian alam.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14704095815612821392noreply@blogger.com0